Himpaudi Riau Silaturahmi dengan Institut Diniyyah Pekanbaru

PEKANBARU - Pengurus Himpaudi Riau periode 2025-2029, yang baru dilantik tanggal 18 Februari 2025 lalu, mengunjungi kampus Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru di Jalan KH Ahmad Dahlan Sukajadi Pekanbaru, Kamis, (14/03/2025), dalam rangka kunjungan silaturahmi. Ketua Himpaudi Riau, Hj Aida Malika, memimpin langsung kunjungan ke Institut Diniyyah Pekanbaru tersebut. Kunjungan silaturahmi ke beberapa Perguruan tinggi ini adalah salah satu program kerja Himpaudi Riau 2025-2029, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kualifikasi guru PAUD di Provinsi Riau.
Pengurus Himpaudi Riau diterima oleh Rektor Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru, DR. Novi Yanti, MM, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, DR. Muhammad Hafiz, Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Siti Aminah, MPd, dan beberapa dosen jurusan Pendidikan Anak Usia Dini IAI Diniyyah Pekanbaru.
Saat sambutannya, Rektor IAI Diniyyah Pekanbaru, DR Novi Yanti, MM, menyambut baik kedatangan pengurus Himpaudi Riau. Novi berharap, silaturahmi ini akan menghasilkan sebuah MoU atau kesepakatan kerja sama yang dapat diimplementasikan kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan kualitas dan kualifikasi guru PAUD yang ada di Provinsi Riau. Disebutkan Novi, secara kelembagaan, lembaga pendidikan Diniyah Putri Pekanbaru telah berusia 60 tahun, tepatnya pada 1 September mendatang.Untuk pendidikan tinggi, sudah dimulai tahun 2002, dengan nama sekolah tinggi Diniyah Putri Pekanbaru, dan menjadi institut pada tahun 2022 lalu.
"Mohon doanya institut ini menjadi universitas," pinta Novi Yanti.
Lanjut Novi mengatakan, jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) berada di bawah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang saat ini telah memiliki kurang lebih seratusan mahasiswa PIAUD. Pihaknya telah bekerja sama dengan Punggawa Guru Madrasah Indonesia (PGMDI), salah satunya adalah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Atfal), yang setiap tahunnya ada yang berkuliah di PIAUD Diniyah Pekanbaru. Selaku rektor IAI Diniyah Pekanbaru, Novi berharap bisa bekerja sama yang lebih luas dengan himpaudi Riau, yang merupakan tempat bernaungnya guru PAUD non formal yang jumlahnya ribuan di provinsi Riau.
Sementara itu, Ketua himpaudi Riau, Hj Aida Malikha, menyebutkan masih banyak guru PAUD non formal di Riau yang belum berkualifikasi S1. Masih banyak juga guru PAUD non formal yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) berjenjang, Diklat dasar, menengah dan lanjutan.
Himpaudi Riau telah memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selama ini Alumni Diklat tersebut bisa mempercepat masa kuliah dengan sistem konversi mata kuliah.
"Sehingga guru PAUD yang telah memiliki sertifikat Diklat berjenjang tersebut jika melanjutkan S1 PAUD bisa lebih cepat masa kuliahnya. Ini telah berlaku di STKIP Aisyiyah dimana himpaudi Riau telah bekerja sama dengan sejak beberapa tahun lalu. Kita berharap, juga bisa dengan sistem konversi itu dengan Diniyah Putri Pekanbaru ini," papar Aida.
Sementara itu, Fernandez, salah seorang pengurus Himpaudi Riau, menyebutkan, hendaknya kerja sama dengan Diniyah ini tidak saja untuk guru PAUD yang ada di pekanbaru dan sekitarnya. Tapi juga bisa menjangkau guru PAUD di pelosok desa dan daerah pesisir seperti di Indragiri Hilir, wilayah yang aksesnya sulit karena geografis yang memakai transportasi air dengan jarak yang cukup jauh. Sehingga membutuhkan waktu, biaya dan tenaga jika guru PAUD harus kuliah ke pekanbaru ataupun ke ibukota kabupaten. Fernandez berharap, jika kerjasama himpaudi Riau dengan Diniyah Pekanbaru bisa diimplementasikan, maka dibuat juga sistem kuliah yang memudahkan guru PAUD di pelosok dengan kondisi geografis daerah yang harus ditempuh dengan modal transportasi air dengan biaya yang besar.
Begitu juga dengan pengurus Himpaudi Riau yang lain di sesi diskusi berharap kerja sama dengan Diniyah Putri Pekanbaru bisa terealisasikan. (***)